Senin, 28 November 2011 1 komentar

Instalasi CCTV


Pengertian CCTV
CCTV (Closed Circuit Television) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu, sehingga dapat mencegah terjadinya kejahatan atau dapat dijadikan sebagai bukti tindak kejahatan yang telah terjadi. Pada umumnya CCTV seringkali digunakan untuk mengawasi area publik,
seperti : Bank, Hotel, Bandara Udara, Gudang Militer, Pabrik maupun Pergudangan.

Untuk membuat sebuah sistem CCTV sederhana terlebih dahulu anda harus mengetahui peralatan alat atau 
material yang digunakan dalam instalasi tersebut. Berikut ini peralatan atau material yang diperlukan :

1. BNC (Bayonet Neill Concelman) connector adalah tipe konektor RF yang pada umumnya dipasang pada ujung kabel coaxial, sebagai penghubung dengan kamera CCTV dan alat perekam (DVR) maupun secara langsung ke monitor CCTV.

 
Konektor BNC







2. Kabel Coaxial merupakan sebuah jenis kabel yang biasa digunakan untuk mengirimkan sinyal video dari kamera CCTV ke monitor. Ada beberapa tipe kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6 dan RG-11. Penggolongannya berdasarkan diameter kabel dan jarak maksimum yang direkomendasikan untuk instalasi kabel tersebut. Lihat tabel dibawah ini.


 













 Gambar Penampang kabel Coaxial


3. Peralatan untuk Crimp kabel coaxial digunakan sebagai alat bantu untuk memasang konektor BNC pada kabel coaxial.
 




 Tang Crimping


4. Kabel Power digunakan untuk memasok tegangan AC (searah) 220 V ke adaptor atau power supply kamera CCTV.
Biasanya tipe kabel power yang digunakan adalah NYA (2×1,5mm) maupun NYM (3×2,5mm). Instalasi kabel power ini sebaiknya juga menggunakan pipa high impact conduit.

5. Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun adapula yang menggunakan tegangan 24 Volt (AC) maupun 24 Volt (DC). Hal ini tergantung pada jenis atau tipe kamera yang digunakan.

6. Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi beberapa type yaitu kamera Fixed Dome, kamera IP, kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom). Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran anda. Jika anda membutuhkan sebuah kamera yang perlu diperhatikan adalah mempelajari spesifikasi kamera CCTV sebelum membeli. Biasanya spesifikasi yang diberikan berupa format lensa CCD (Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal (1/2″, 1/3″dan 1/4″), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang berkaitan dengan kesensitifan kamera terhadap cahaya.
Varifocal lens yang berkaitan dengan pegaturan sudut/jarak pandang kamera dan bisa diatur secara manual, indoor, outdoor, dan lain-lain.

Jenis Kamera CCTV

7. DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman video yang telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnya kapasitas penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun adapula yang diupgrade hingga 1 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4 dan avi. Dan biasanya input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera.

 





Gambar DVR

8. Monitor CCTV ada yang masih menggunakan tabung CRT dan adapula yang menggunakan LCD. Monitor tersebut dapat menampilkan keseluruhan gambar dari kamera sesuai inputan ke DVR maupun Multiplexser. Tampilan kamera-kamera dapat dilihat pada monitor dengan pembagian yang berbeda (satu tampilan kamera, matrik 2×2, matrik 3×3 dan matrik 4×4).
 






 Gambar Monitor CCTV






Instalasi

1.       Menentukan penempatan kamera

Setelah seluruh peralatan dan perlengkapan dipersiapkan, langkah selanjutnya anda dapat menentukan penempatan kamera sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan penempatan kamera :

1.   Jangan menempatkan kamera indoor pada ruangan outdoor, hal ini disebabkan karena spesifikasi dan fungsi produk kamera indoor sangat berbeda dengan kamera outdoor
2.   Kamera outdoor yang dipasang pada tempat terbuka harus dilindungi dengan housing (rumah kamera) dan celah untuk jalur keluar kabel yang ada pada housing tersebut sebaiknya ditutupi.
3.  Upayakan kamera dipasang pada ketinggian yang tidak mudah dijangkau
4.  Hindari penempatan kamera pada spot yang dekat /langsung terkena oleh cahaya lampu
5.  Hindari menempatkan kamera pada ruangan yang bersuhu terlalu panas (ruangan dengan suhu di atas 40°C)
6.  Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebelum kamera terpasang diuji coba terlebih dahulu dengan menghubungkan kamera pada input TV/monitor untuk melihat secara langsung view kamera dengan meletakkan kamera pada posisi yang direncanakan.

2.       Instalasi Kabel

Setiap kamera CCTV memerlukan 2 kabel terpisah, yaitu kabel coaxial dan kabel adapter. Penjelasan mengenai kabel coaxial :
- Kabel coaxial berfungsi untuk mentransmit sinyal video dari kamera CCTV ke DVR
- Kabel coaxial terdiri dari beberapa jenis, kabel coaxial yang digunakan untuk kamera CCTV adalah jenis RG-6
- Kabel coaxial memerlukan connector (BNC Drat) yang dipasang pada sisi kamera CCTV dan DVR, serta connector (RCA Drat) yang dipasang pada monitor/TV

Penjelasan mengenai kabel adapter :
- Kabel adapter berfungsi sebagai sumber listrik kamera CCTV
- Adapter yang umumnya dijual di pasaran memiliki kabel dengan panjang mulai dari 1-3 meter. Oleh karena itu apabila sumber listrik lebih jauh dari panjang kabel adapter , anda dapat memotong kabel adapter tersebut dan kemudian disambung dengan menggunakan kabel power/listrik ( disarankan untuk menggunakan kabel dengan ukuran 2 x 0,75)
- Apabila kamera yang digunakan berjenis kamera infrared, jangan menyambung kabel adapter lebih dari 5 meter, hal ini dapat menyebabkan kamera berfungsi kurang maksimal. Solusinya anda dapat menghubungkan adapter dengan electric stop contact (female ) yang dipasang pada kabel power/listrik dengan panjang sesuai kebutuhan dan kemudian dipasangkan electric stop contact (male) pada sisi lainnya.


Setelah anda mengetahui peralatan atau material yang telah disebutkan, di bawah ini merupakan gambaran sistemnya.


Gambar Sistem CCTV


3.      Sambungan ke Monitor dan Perekam
Kamera sudah terpasang, saatnya untuk membuat sambungan akhir. Kami perkirakan setting CCTV ini pada monitor CCTV standar, perekam DVR standalone, dan pasokan distribusi daya, karena ini merupakan instalasi yang paling populer dan paling sering digunakan.
Pertama kita harus menginstall konektor BNC. Ada baiknya menyediakan sebuah ruangan untuk monitor dan perekam, serta menyusun beberapa jenis meja, rak untuk menempatkan semua peralatan. Kita perlu monitor dan perekam terpasang sehingga dapat menentukan lokasi listrik yang tepat. Catu daya harus dipasang dalam jarak beberapa meter dari input video DVR. Setelah power supply memisahkan konduktor listrik dari kabel Siam, saatnya memasok listrik.
Hubungkan kabel video ke terminal video DVR. Kita perlu menghubungkan kabel DVR dengan monitor. Hubungkan port out monitor DVR ke port video in. Kita hampir siap untuk menyalakan semuanya; hanya tinggal satu hal lagi yang perlu dilakukan.
Kita perlu untuk melindungi peralatan dari lonjakan daya dengan cara menghubungkannya ke unit backup baterai. Jika lokasi instalasi sering mengalami listrik padam, unit backup sangat disarankan. Untuk memperpanjang waktu backup, colokkan steker DVR dan kamera ke unit cadangan dan monitor untuk strip daya reguler. Dengan demikian, kamera dan DVR akan bekerja normal saat daya turun, sekalipun monitor dalam keadaan mati. Mematikan monitor tidak akan mempengaruhi DVR dan kamera dengan cara apapun. Merupakan sebuah kebiasaan baik untuk mematikan monitor jika tidak dipakai, bisa memperpanjang waktu hidupnya.
4.      Power On dan Penyesuaian Akhir
Sekarang siap untuk menguji coba hasil setting CCTV kita untuk pertama kalinya. Jika ini adalah pengalaman instalasi pertama Anda, mungkin hal ini akan menjadi pengalaman menegangkan. Mulailah dengan mengubah supply daya pada kamera, nyalakan monitor diikuti oleh sistem DVR. DVR standalone, setelah uji diri akan menunjukkan kamera atau menu setup pada saat pertama kali dinyalakan, tergantung pada model anda.
Untuk setup DVR, mengaculah pada manual untuk pengaturan yang tepat. Lihatlah semua tampilan kamera untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Untuk mengatur ulang posisi dengan benar dan mudah, monitor pengujian akan sangat berguna. Pergilah ke setiap lokasi kamera dan sambungkan ke monitor pengujian untuk mengatur posisi seperti yang Anda inginkan. Jika sudah pas, kencangkan sekrup bracket kamera. 


 
;